LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
MODUL
3
HUKUM
KIRCHOFF & OHM
KELOMPOK 39:
ZULKIFLI
FRISKI A. (120421100067)
AHMAD ALVIAN B.R (120421100068)
|
2013
|
LABORATORIUM
SITEM OTOMASI INDUSTRI DAN ROBOTIKA
PRODI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
|
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LandasanTeoridan Formula
Robert Gustav Kirchoff merupakan
penemu Hukum Kirchoff I yang dikenal dengan Kirchoff’s Current Law (KCL) dan Hukum
Kirchoff II yang dikenal dengan Kirchoff’s Voltages Law (KVL). Diamana Gustav
Kirchoff menyatakan bahwa “jumlah kuat arus listrik yang masuk kesuatu titik percabangan
sama dengan jumlah kuat arus yang keluar
dari titik percabangan tersebut” yang pernyataan ini dekenal dengan bunyi Hukum
Kirchoff I. Gustav Kirchoff juga menyatakan bahwa “Didalam suatu rangkaian tertutup jumlah aljabar
gaya gerak listrik dengan penurunan tegangan sama dengan nol” yang kemudian dikenal
sebagai Hukum Kirchoff II.
1.1.1
Hukum Kirchoff:
Adapun Hukum Kirchoff I,
dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar
3.1.1 HukumKirchoff 1
Secara
matematis, gambar di atas dapat dituliskan sebagai berikut:
∑πΌπππ π’π = ∑πΌππππ’ππ...........................(1)
πΌ1 + πΌ2 = πΌ3 + πΌ4 + πΌ5.........................(2)
Hukum Kircoff II secara matematis
dapat ditulis sebagai berikut:
∑π + ∑πΌπ
= 0..............................................(3)
Pada
penggunaan hukum Kirhoff II pada rangkaian tertutup (loop) terdapat beberapa aturan
penting, yaitu:
Pilih loop untuk masing-masing lintasan tertutup dengan arah tertentu. Kuat arus bertanda positif (+) jika searah dengan loop dan bertanda negatif (-) jika berlawanan dengan arah loop. Ketika mengikuti arah loop, kutub positif sumber tegangan dijumpai lebih dahulu maka Ξ΅ bertanda positif (+) dan sebaliknya.
Gambar 3.1.2 Rangkaian satu loop
Gambar 3.1.3 Rangkaian dua loop
Dalam
rangkaian dengan satu loop, kuat arus yang mengalir adalah sama yaitu sebesar
I. Dimana apabila pada rangkaian seperti yang ditunjukkan oleh gambar 2.1.2
dibuat loop a-b-c-d-a, maka sesuai hukum Kirchoff I dapat ditulis:
∑π + ∑πΌπ
= 0........................................(4)
π2 − π1 + πΌπ
4 + π2 + π
3 + π1 = 0.......(5)
Selainitu,
ada pula rangkaian yang memiliki dua loop atau lebih, dimana prinsipnya sama dengan
satu loop, teteapi harus diperhatikan kuat arus pada setiap percobaannya.
Dimana jika dua loop maka dapat diselesaikan dengan cara berikut berdasarkan gambar 2.1.3:
HukumKirchoff I:
πΌ1 + πΌ2 = πΌ.............................(6)
Loop I:
π1 + πΌπ1 + πΌπ
1 + πΌ1π
2 = 0.............(7)
π1 + πΌπ1 + π
1 + πΌ1π
2 = 0..............(8)
Loop II:
π2 + πΌ2π2 − πΌ1π
2 + πΌ2π
3 = 0.........(9)
π2 − πΌ1π
2 + πΌ2π2 + π
3 = 0............(10)
Terdapat berbagai macam alat ukur listrik yaitu amperemeter yang
merupakan suatu alat untuk mengukur kuat arus listrik yang melalui suatu rangkaian
listrik dan voltmeter yang merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur kuat
arus listrik yang melalui suatu rangkaian listrik dan voltmeter yang merupakan suatu
alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik pada suatu rangkaian listrik.
Ampere
meter harus dipasang secara seri dengan bagian rangkaian atau komponen listrik yang akan diukur
kuat arusnya, sedangkan voltmeter harus dipasang paralel dengan bagian rangkaian
atau komponen listrik yang akan diukur tegannya.
1.1.2 Hukum Ohm :
Hukum ohm digunakan
untuk menentukan hubungan arus listrik dan tegangan dalam sebuah hambatan. Hukum
ohm sendiri berbunyi: “Kuatarus
yang melalui penghantar sebanding dengan beda potensial pada kedua ujung penghantar”.
Jika dirumuskan maka:
V = I .
R atau V/I = R
|
Gambar
3.1.4 Diagram
hukumohm
1.2 Deskripsi Pelaksanaan praktikum
Dalam pelaksaan praktikum dimodul 3 ini, pelaksanaa
praktikum dimulai dengan membuat rangkaian di softwareproteus, yang kemudian melakukan pengukuran arus serta
tegangan tiap hambatan. Setelah melakukan proses tersebut lalu dibandingkan
dengan perhitungan manua apakah hasilnya sama atau berbeda dan apa penyebabnya.
Percobaan pertama sudah selesai kemudian melakukan
percobaan kedua, ke tiga dan ke empat. Dari ke empat percobaan ini perhitungan
manual hanya dilakukan di percobaan pertama. Jadi tiga percobaan lainnya hanya
menggunakan software proteus.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Interpretasi Data
2.1.1 Rangkaian
Gambar 3.2.5 Rangkaian
2.2 Perhitungan Manual
1. Percobaan 1
Diketeahui :
R1 = 10β¦ R6 = 12β¦ E1 = 5V
R2 = 39β¦ R7 = 8β¦ E2 = 8V
R3 = 67β¦ R8 = 14β¦ E3 = 12V
R4 = 68β¦ R9 = 16β¦
R5 = R3+R4 = 135β¦
·
Loop
I
Ix + Iy = Iz
Iy = Iz - Ix
......................................................................(1)
R1Ix + R9Ix + E1 + R8Ix
+R4Ix + R3Iz – E3 + R2Iz
= 0
10Ix + 16Ix + 5V + 14Ix +68Ix +
67Iz – 12V + 39Iz = 0
108Ix + 106Iz – 7V = 0 ...............................................(2)
·
Loop
II
R2Iz + E2+R6Iy + R7Iy
+R5Iy + R3Iz – E3 = 0
39Iz + 8V+12Iy + 8Iy +135Iy +
67Iz – 12V = 0
155Iy + 106Iz – 4V = 0
...............................................(3)
·
Subtitusi
persamaan 1 ke persamaan 3
155Iy
+ 106Iz – 4V = 0
155(Iz
- Ix) + 106Iz – 4V = 0
155Iz
- 155Ix + 106Iz – 4V = 0
261Iz
- 155Ix – 4V = 0 ...............................................(4)
·
Eleminasi
persamaan 2 dan 4
106Iz + 108Ix –
7V = 0 x 155 16430Iz + 16740Ix = 1085V
261Iz - 155Ix
– 4V = 0 x 108 28188Iz + 16740Ix =
432V +
44618 Iz
= 1517
Iz =
0,034A
·
Subtitusi
Izke persamaan 4
261Iz
- 155Ix – 4V = 0
261(0,034A)
- 155Ix = 4V
8,874
– 4 = 155Ix
4,874
= 155 Ix
Ix
= 0,0314
·
Subtitusi
Ix dan Iz
Iy
= Iz - Ix
= 0,034–0,0314
= 0,0026
Γ
Perhitungan
Arus tiap R
VR1 =R1 . Ix
= 10β¦ . 0,0314
= 0,314V
VR2 =R2 . Ix
= 39β¦ . 0,0314
= 1,33 V
VR3 =R3 . Iz
= 67β¦ . 0,034
= 2,28V
VR4 =R4 . Ix
= 68β¦ . 0,0314
= 2,14V
VR5 =R5 . Iy
= 135β¦ . 0,0026
= 0,351V
VR6 =R6 . Iy
= 12β¦ . 0,0026
= 0,03V
VR7 =R7 . Iy
= 8β¦ . 0,0026
= 0,02V
VR8 =R8 . Ix
= 14β¦ . 0,0314
= 0,44V
VR9 =R9 . Ix
= 16β¦ . 0,0314
= 0,50V
2.3
Perhitungan software
Pada
percobaan menggunakan software proteuz yaitu menghitung kuat arus Ix , Iz,, Iy
dan nilai hambatan menggunakan softwere proteuz. Terdapat tiga percobaan
yakni mencari kuat arus dengan 3 tegangan yang berbeda. Berikut adalah
langkah-langkah yang digunakan untuk mencari kuat pada suatu rangkaian dengan
menggunakan software proteus :
1. Membuka
software proteus.
2. Memilih
menu component mode dan memilih P untuk mengambil komponen yang akan
digunakan yaitu cell dan resistor.
3. Mendesain
rangkaian yang telah ditetapkan oleh asisten.
4. Memberi
nilai ohm pada tiap hambatan.
5. Menambahkan
virtual instruments mode, pilih DC ampermeter untuk menghitung kuat arus
pada Ix , Iy, dan Iz.
6. Menambahkan
virtual instruments mode, pilih AC voltmeter untuk menghitung aeus pada
setiap hambatan
7. Running
dengan memilih simbol start di pojok kiri bawah.
8. klik
stop apabila hasil sudah didapatkan.
9. Ulangi
percobaan dengan menggunakan tegangan yang berbeda yang telah ditetapkan oleh
asisten.
Berikut ini merupakan hasil dari perhitungan untuk
percobaan II menggunakan softwere proteuz:
1. Percobaan
pertama
1.1 hukum
kirchof
Γ Tegangan
E1 = 5V E2
= 8V E3 = 12V
Gambar
3.2.6 Hasil perhitungan proteuz
Hasil nilai arus
dari software proteuz pada percobaan 1:
Γ Ix
= -7,05 mA
Γ Iy
= 16,3 mA
Γ Iz
= 23,4 mA
1.2 Tegangan ohm.
Gambar
3.2.7 Hasil perhitungan proteuz
Hasil nilai tegangan
dari software proteuz pada percobaan 1:
R1 = 0,31
V R5 = 0,34 V R9 = 0,50 V
R2 = 1,33
V R6 = 0,03 V
R3 = 2,28
V R7 = 0,02 V
R4 = 2,14
V R8 = 0,44
V
2. Percobaan
kedua hukum kirchof & tegangan ohm.
Γ Tegangan
E1 = 7V E2 = 5V E3 = 10V
Gambar
3.2.8 Hasil perhitungan proteuz
Hasil nilai arus
dari software proteuz pada percobaan 2:
Γ Ix
= -2,75 mA
Γ Iy
= 20,8 mA
Γ Iz
= 18,0 mA
Hasil nilai tegangan
dari software proteuz pada percobaan 2:
Γ R1 = 0,22 V R5
= 2,44 V R9 = 0,04 V
Γ R2 = 0,81 V R6
= 0,22
V
Γ R3 = 1,39 V R7
= 0,12
V
Γ R4 = 0,19 V R8 = 0,03
V
3. Percobaan
ketiga hukum kirchof & tegangan ohm.
Γ Tegangan
E1 = 12V E2 = 9,5V E3 = 4V
Gambar
3.2.9 Hasil perhitungan proteuz
Hasil nilai arus
dari software proteuz pada percobaan 3:
Γ Ix
= 33,7 mA
Γ Iy
= 7,37 mA
Γ Iz
= 41,1 mA
Hasil nilai tegangan
dari software proteuz pada percobaan 3:
Γ R1 = 0,34 V R5
= 1,00 V R9 = 0,54 V
Γ R2 = 1,60 V R6
= 0,08
V
Γ R3 = 2,75 V R7
= 0,05
V
Γ R4 =2,29 V R8 = 0,47
V
4. Percobaan
keempat hukum kirchof & tegangan ohm.
Γ Tegangan
E1 = 8,5V E2 = 7V E3 = 13V
Gambar
3.2.10 Hasil perhitungan proteuz
Hasil nilai arus
dari software proteuz pada percobaan 4:
Γ Ix
= 12,1 mA
Γ Iy
= 18,1 mA
Γ Iz
= 30,2 mA
Hasil nilai tegangan
dari software proteuz pada percobaan 4:
Γ R1 = 0,12 V R5
= 2,44 V R9 = 0,19 V
Γ R2 = 1,18 V R6
= 0,22
V
Γ R3 = 2,02 V R7
= 0,14
V
Γ R4 = 0,82 V R8 = 0,17
V
Tabel 3.2.1 Perbandingan hasil perhitungan manual dengan software
BAB
III
KESIMPULAN
3.1
Kesimpulan
Setelah
melakukan praktikum elektronika industri modul 3 diperoleh beberapa kesimpulan
antara lain:
1. Dalam praktikum elektronika industri modul 3, menggunakan
landsan teori hukum kirchoff dan hukum ohm.
2. Hasil
perhitungan arus dan tegangan manual dengan software
mendekati, sehingga dapat dikatakan bahwa
baik perhitungan manual maupun software
mendekati benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar